Apa dan Bagaimana Pengorganisasian Belajar bagi Anak PAUD Kurikulum 2013
Jumat, 28 September 2018
Tambah Komentar
AYOBELAJAR.org - Pengorganisasian belajar
dapat diartikan pengaturan
ruang belajar yang disesuaikan dengan bentuk
layanan, jumlah anak, dan kelompok usia anak yang dilayani. Pengorganisasian
ruang belajar memperhatikan hal sebagai berikut.
Idealnya setiap
anak membutuhkan ruang
bergerak di dalam ruangan 3 m 2
. Namun, ruang belajar dalam bukan satu-satunya tempat
belajar anak. Jika
satuan PAUD memiliki ruang
belajar luar yang cukup luas, satuan PAUD dapat
menambah jumlah anak
yang dapat dilayani
di satuan PAUD tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya ruang belajar tidak
disekat permanen dan setiap ruangan hanya dipergunakan oleh
satu kelompok anak.
Ruang belajar yang bersifat
bergerak (moving class)
menjadi solusi bagi jumlah
ruangan terbatas dengan jumlah anak didik banyak. Jangan
sekali-kali memaksakan semua
anak masuk ke dalam ruangan yang terbatas.
Kelompok usia anak
mempengaruhi penataan ruangan dan jumlah anak yang dapat diterima di satuan
PAUD. Semakin muda anak yang dilayani, semakin luas keperluannya untuk
bergerak. Di samping itu semakin muda usia anak maka rombongan belajarnya
semakin kecil. Dalam Standar PAUD ditetapkan:
1. Rombongan
belajar untuk kelompok usia
0 – 2
tahun adalah 4 anak/kelompok
2. Rombongan
belajar untuk kelompok usia
2 – 4
tahun adalah 8 anak/kelompok
3. Rombongan
belajar untuk kelompok usia
4 – 6
tahun adalah 15 anak/kelompok
Kebutuhan jumlah
pendidik pun berbeda. Semakin muda
kelompok usia anak,
rasio guru dan anak semakin kecil.
1. Bebas dari
bahan yang berbahaya.
2. Penataan
sarana cukup luas bagi anak bergerak bebas, tidak perlu berdesakan.
3. Ketinggian
mainan sebaiknya tidak lebih dari 1.5 meter dan tingkat kemiringannya sekitar
40 derajat.
4. Dasar
seluncuran cukup lembut.
5. Dipastikan
tidak mudah patah atau putus.
6. Dikontrol dan
diperbaiki secara reguler. Sebaiknya tidak
terkena langsung terik matahari.
7. Seluncuran,
ayunan, jungkitan, dan sarana bermain
outdoor dalam kondisi
baik dan catnya tidak mengandung
toxin.
8. Jika bahan
menggunakan kayu, dipastikan permukaan
kayu licin untuk
mencegah anak tertusuk serpihannya.
1. Pagar pembatas
area outdoor dengan tempat
umum di luar
lembaga diperlukan untuk memastikan
bahwa anak-anak tidak bisa
terdorong ke dalam situasi berbahaya.
2. Desain dan
ketinggian pagar harus sedemikian
rupa untuk mencegah anak
dapat keluar dengan cara
merangkak di bawah
3. Mekanisme penguncian harus disediakan
untuk meng atasi potensi berbahaya ketika gerbang tidak ditutup.
4. Pagar
dapat menjadi sentra berkebun anak. Pagar pembatas area outdoor.
Toilet termasuk prasarana
vital yang harus dimiliki satuan PAUD. Tempat ini harus dirancang dan dirawat
dengan baik, karena selain untuk pembelajaran
anak, tempat ini
memudahkan penyebaran virus atau
bakteri. Oleh karena
itu, untuk toilet yang bersih harusnya memenuhi unsur
berikut:
1. Toilet anak
terpisah dengan toilet
dewasa. Untuk toilet anak tidak memerlukan slot kunci.
Pintu toilet anak cukup setengah badan.
2. Ruangan
toilet dekat dengan kegiatan anak agar mudah terawasi oleh guru.
3. Tersedia
air bersih yang bisa diakses anak secara
mandiri.
4. Tersedia
sarana pembersih (sabun cair) dan pengering
tangan (tissue) untuk pembiasaan pola hidup bersih dan sehat.
5. Tersedia
tempat pembuangan benda kotor.
6. Lantai
diusahakan selalu kering agar tidak licin dan bebas dari bau.
7. Ukuran
alat fasilitas kebersihan (sanitary) sesuai dengan ukuran anak agar anak dapat menggunakan
dengan mudah dan mampu
membersihkannya sendiri dengan mudah pula.
8. Pencahayaan
ruang toilet cukup baik dengan sirkulasi
udara yang baik
pula agar tidak mudah tumbuh jamur dan bau.
9. Semua alat
dan sanitary di ruang mandi selalu terjaga kebersihannya.
Ruang luar merupakan
lingkungan belajar yang sangat menyenangkan bagi anak.
Di ruang luar anak lebih
bebas bergerak karena seharusnya ruang luar memfasilitasi
perkembangan motorik kasar
anak.
1. Luas area
bermain sebagaimana standar internasional menetapkan 7 m 2 per anak
2. Ruang
bermain outdoor dipastikan tidak terdapat binatang yang menyengat
3. Bak pasir
harus ditutup bila
tidak digunakan dan
dipastikan dalam kondisi kering agar tidak menjadi tempat
berkembang biak binatang kecil.
4. Area basah
ditempatkan di luar, dekat dengan sumber air, lantai yang tidak licin, sanitasi terjaga
baik agar air tidak menggenang.
Belum ada Komentar untuk "Apa dan Bagaimana Pengorganisasian Belajar bagi Anak PAUD Kurikulum 2013"
Posting Komentar
Jika Bermanfaat Silahkan Share di Facebook Maupun GPlus.
Berikan Saran, Pendapat, Kritik Ataupun Pertanyaan di Web ini Lewat Komentar Facebook atau Google